Jika biasanya sebuah
lesehan itu diartikan sebagai tempat makan di mana kita duduk ngampar
tanpa sebuah bangku satu pun, maka lesehan yang ini adalah sebuah lesehan yang
lain dari biasanya. Sebuah lesehan tanpa makanan, tapi menu yang tersaji
sungguh sangat luar biasa dan menggoda. Hmm.. slurrrup!! J
Apa sih menunya itu??
Ilmu. Ya ilmu. Ilmu
kepenulisan lebih tepatnya.
Lesehan ilmu. Biar saya
menyebutnya begitu untuk pertemuan Pramuda 16 FLP Jakarta ini. Ya, kami duduk ngelemprok
di depan ruangan audio visual museum mandiri. Meskipun demikian ini menjadi
sebuah pertemuan yang istimewa bagi kami. Dengan begini rasa kekeluargaan begitu
sangat terasa. Dan eeeh... ada yang ngiderin biskuit juga. Oooops!! J
Untuk pertemuan kali
ini, dua jam yang tersedia diisi mbak Ifa Avianty, seorang penulis yang sudah
menulis sekitar 30-an buku. Beliau berbagi tentang dunia kepenulisan kepada
kami pramuda 16.
Menurut mbak Ifa,
menulis itu butuh waktu supaya benar-benar menjadi sebuah karya yang berbobot,
yang bisa membuat kepuasan tersendiri di hati pembacanya. Bukan asal buat saja.
Untuk menghasilkan
karya yang baik, mbak yang satu ini menyuguhkan menu ilmu yang benar-benar
yummy banget.
Apa sih yang
disuguhkannya itu??
Menurut beliau untuk
menghasilkan sebuah tulisan yang baik kita perlu memperhatikan beberapa tahapan berikut:
- Jeli menangkap ide
Untuk
bisa menangkap ide dengan baik, gunakanlah semua panca indera kita untuk
melihat lingkungan. Bukan hanya mata saja tapi juga melihat dengan hati. Lalu
cobalah untuk mengikatnya dalam sebuah coret-coretan kecil.
- Mengasosiasikan ide
Dari
hasil tangkapan ide tadi yang berupa coret-coretan kecil, cobalah
menggabung-
gabungkannya hingga menjadi sebuah ide yang nyambung.
- Ketelitian
Sebuah
novel yang baik, ditunjang dengan ketelitian kita dalam menggarapnya. Ketelitian
tentang tokoh-tokoh kita, tentang setting-nya, dan ketelitian-ketelitian yang
lainnya.
- Berusaha untuk menghidupkan novelnya
Usahakanlah semua unsur yang ada
dalam novel kita bisa terasa hidup
Cobalah membuat tokoh kita layaknya
manusia biasa, bukan evil 100% dan
bukan angel 100%. Sementara untuk
karakter, sebaiknya kita membuat pohon
karakter terlebih dahulu supaya kita bisa lebih
mengenal mereka.
- Cobalah melakukan riset pasar sebelum menulis.
Meskipun berkali-kali
harus ganti posisi duduk karena kesemutan, tapi itu semua begitu menyenangkan
bagi kami. Menyantap ilmu, dimanapun tempatnya akan terasa begitu mantap.