Halaman

Minggu, 20 Mei 2012

Sharing Saring : Tatapan Maut untuk Adit


Adit yang sudah mulai bisa bergaya :)
Hmm, lagi-lagi hari ini aku harus jagain Radit lagi. Sebenarnya gak apa-apa sih, aku senang bermain sama Radit. Radit itu anak yang aktif  banget plus juga sangat-sangat ngegemesin. Tapi satu yang membuat sedih, Adit belum lancar ngomongnya, hiks. Semoga ngomongnya cepet lancar ya, nang.

Yang bikin kesel hari ini adalah Adit yang datang dengan menangis. Ampuun deh, kalau ngadepin anak yang satu ini dalam keadaan menangis, hffftt.. repot!!

Semua barang rasanya hampir ia banting dan lempar. Ditambah lagi nangis sambil teriak-teriak yang sangat kencang. Hiks, malu euy sama tetangga. Bahkan ada yang sampai ngeledek juga, “ gak nangis lagi, Dit?” heheh... aku yang berlaku sebagai tantenya hanya bisa nyengir kelinci. Jiaaah kelinci... biarinlah biar sedikit terlihat unyu.

Lumayan lama Adit menangis. Tantenya sampai bingung harus ngapain. Mau mukul Adit, nyubit Adit, jitak Adit, jewer Adit... huhuhu, owgh tidak!! Tantenya ini kan baik hati, tidak sombong dan rajin menabung pulak. Plakk!! Apaan deh...

Akhirnya aku mencoba untuk mengalihkan perhatian Adit. Katanya, mengalihkan perhatian pada anak-anak itu 100 kali lebih baik daripada melakukan tindak-tindak kekerasan. Dan ya!! Aku pun mencoba mengalihkan perhatiannya. Kadang ke mainanlah, kadang ke gambar lah, kadang ke susu lah dan yang lainnya. Tapi dasar Adit, niat baik sang tante malah diteriaki sekenceng-kencengnya, sambil dilempari bermacam-macam barang. Duuuh....

Dan alhasil, karena sudah saking keselnya, aku pun mengeluarkan jurus ampuhku. Apa itu?? Tatapan maut!! Ya, tatapan maut. Aku menatapnya lekat-lekat dengan memasang muka semarah-marahnya. Tanpa bergeming sedikitpun. Tak peduli Adit yang teriak-teriak. Tak peduli bagaimanapun reaksi Adit. Yang aku fokuskan adalah matanya. Ya, matanya. Dan perlahan, tangis Adit mulai reda. Perlahan juga Adit mau beranjak ke tempat tidur. Lalu meminta susu. Ini masih dalam sesenggukan. Tapi lumayanlah tidak terlalu. Dan akhirnya Adit pun tertidur.

Hfft.. ternyata bermain sama anak kecil itu harus ekstra sabar ya. Aku harus bisa belajar sabar. Terutama untuk anak kecil. Hiks, itung-itung latihan menjadi seorang Ibu. Hihi ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar