Adit yang sudah mulai bisa bergaya :) |
Hmm, lagi-lagi hari ini
aku harus jagain Radit lagi. Sebenarnya gak apa-apa sih, aku senang bermain
sama Radit. Radit itu anak yang aktif
banget plus juga sangat-sangat ngegemesin. Tapi satu yang membuat sedih,
Adit belum lancar ngomongnya, hiks. Semoga ngomongnya cepet lancar ya, nang.
Yang bikin kesel hari
ini adalah Adit yang datang dengan menangis. Ampuun deh, kalau ngadepin anak
yang satu ini dalam keadaan menangis, hffftt.. repot!!
Semua barang rasanya
hampir ia banting dan lempar. Ditambah lagi nangis sambil teriak-teriak yang
sangat kencang. Hiks, malu euy sama tetangga. Bahkan ada yang sampai ngeledek
juga, “ gak nangis lagi, Dit?” heheh... aku yang berlaku sebagai tantenya hanya
bisa nyengir kelinci. Jiaaah kelinci... biarinlah biar sedikit terlihat unyu.
Lumayan lama Adit
menangis. Tantenya sampai bingung harus ngapain. Mau mukul Adit, nyubit Adit,
jitak Adit, jewer Adit... huhuhu, owgh tidak!! Tantenya ini kan baik hati,
tidak sombong dan rajin menabung pulak. Plakk!! Apaan deh...
Akhirnya aku mencoba
untuk mengalihkan perhatian Adit. Katanya, mengalihkan perhatian pada anak-anak
itu 100 kali lebih baik daripada melakukan tindak-tindak kekerasan. Dan ya!!
Aku pun mencoba mengalihkan perhatiannya. Kadang ke mainanlah, kadang ke gambar
lah, kadang ke susu lah dan yang lainnya. Tapi dasar Adit, niat baik sang tante
malah diteriaki sekenceng-kencengnya, sambil dilempari bermacam-macam barang.
Duuuh....
Dan alhasil, karena
sudah saking keselnya, aku pun mengeluarkan jurus ampuhku. Apa itu?? Tatapan
maut!! Ya, tatapan maut. Aku menatapnya lekat-lekat dengan memasang muka
semarah-marahnya. Tanpa bergeming sedikitpun. Tak peduli Adit yang
teriak-teriak. Tak peduli bagaimanapun reaksi Adit. Yang aku fokuskan adalah
matanya. Ya, matanya. Dan perlahan, tangis Adit mulai reda. Perlahan juga Adit
mau beranjak ke tempat tidur. Lalu meminta susu. Ini masih dalam sesenggukan.
Tapi lumayanlah tidak terlalu. Dan akhirnya Adit pun tertidur.
Hfft.. ternyata bermain
sama anak kecil itu harus ekstra sabar ya. Aku harus bisa belajar sabar.
Terutama untuk anak kecil. Hiks, itung-itung latihan menjadi seorang Ibu. Hihi ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar