Halaman

Selasa, 07 Februari 2012

Nuansa Dua Dua

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin...
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah ‘menyampaikan’ saya pada umur yang istimewa ini. Umur yang unik, umur yang cantik dan umur yang luar biasa -22-. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah ...

Dua dua, angka yang cantik. Angka yang sudah sangat pantas untuk sebuah gelar ‘dewasa’. Angka yang membuat saya merenung, sudahkah saya benar-benar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya? Dan ah... saya hanya bisa tertunduk malu. Menilik waktu-waktu sebelumnya, ternyata masih banyak waktu  yang terbuang sia-sia, entah itu hanya mundar-mandir atau merenung yang tak jelas atau entahlah apalagi. Astagfirullahaladzim... mudah-mudahan saya bisa memperbaiki hal ini untuk menghadapi waktu-waktu kemudian.

Dua-dua, angka unik ini pun mampu mendobrak semua file-file yang ada di dalamnya. File-file yang membuat saya bersyukur. Sungguh, betapa besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada saya. Dari mulai nikmat sehat, sampai nikmat-nikmat yang kasat mata. Subhanallah ... terebih bahwa memang sungguh benar Firman Allah :

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah ; 216)

Ketika banyak sekali keinginan-keinginan saya yang dibelokkan oleh-Nya _ma’af tidak bisa disebutkan satu persatu karena nantinya akan panjang kali lebar yang hasilnya akan se’luas’ langit (ceileee.. hehe )_  ternyata memang benar, ada kebaikan di dalamnya ... meski itu hanya kebaikkan yang setipis kulit ari.

Coba-coba lihatlahlah dengan mata hati, maka kebaikan-kebaikan itu  akan nampak meski setipis kulit ari. Kebaikan yang akan memperkaya rasa syukur kita terhadap-Nya. (Rosika azahra) *edisi syukur* ma’af masih dalam proses pembenahan diri, dan akan selalu menjadi sebuah proses.

Kembali ke dua-dua ... sebuah angka yang istimewa. Tanpa diduga, ternyata Ibu, keponakan dan kakak saya berkunjung ke sini. Alhasil lengkaplah keluarga kami, hanya Bapak saja yang tak ada. Bapak nunggu rumah saja, begitu alasannya ( padahal rumahnya gak bakal ada yang gotong, hehe...)

Mungkin memang Ibu berkunjung ke sini bukan karena ulang taahun saya _pede banget sih lu, hehe_ tapi sungguh, ini menjadi hadiah terindah buat saya. Menyaksikan senyum Ibu yang ceria bertemu cucu-cucunya. Dan ini menjelang  hari istimewa saya. Terlebih ketika melihat Ibu begitu sangat bahagia waaktu menjadi rebutan cucu-cucunya. Dua-duanya minta di gendong booo _mereka saling iri, hehe_. Setelah  dua krucil berhasil digendong ditangan kanan kiri,  apa yaang terjadi?? Dua krucil ini bukannya akur, eee malah saling dorong satu sama lain. Spontan kami yang melihatnya hanya bisa tertawa. Duuh...betapa senangnya melihat Ibu digandrungi cucunya.

Aaah ... dua-dua, angka yang kembali membuat saya merenung, sudahkah kau membahagiakan kedua orang tua??
................................................................................................................................................???

Pada usia yang kian merangkak
Biarkan aku berpijak dalam tapak yang menapak
Menapak memberi manfaat
Diiringi alunan iman yang kuat
_aamiin allahumma aamiin_

Jakarta, 06 Februari 2012
Dalam Nuansa dua-dua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar